Kamis, 30 Mei 2013

AGENDA BESAR PASMA

AGENDA BESAR PASMA

        Seperti yang dalam fikiran orang pada umumnya, Paskibra identik dengan upacara atau kegiatan mengibarkan bendera pada umumnya. PASMA pun demikian. PASMA bertugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih saat upacara, apel, juga pada tiang bendera di depan gedung SMA Negeri 5 Semarang.
          Agenda besar orang-orang yang tergabung dalam kepaskibraan setiap tahunnya yaitu Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Yang dilaksanakan tanggal 17 Agustus. Bahkan agenda ini tidak hanya dinantikan oleh anak paskibra, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Perlu bukti? Oke, setiap tanggal 17 Agustus pukul 09.00 dan 17.00 hampir seluruh channel di televisi menayangkan bagaimana orang-orang pilihan dari seluruh Indonesia melaksanakan tugasnya mengibarkan serta menurunkan Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka. Dan ritual tersebut selalu saja membuat orang yang menyaksikan berdecak kagum, dengan penampilan mereka saat itu.
          Penampilan “perfect” yang ditampilkan saat mengibarkan dan menurunkan bendera, tentu memerlukan persiapan yang sangat matang. Penyeleksiannya yang sangat ketat mulai dari tingkat sekolah, kota, provinsi, baru ke nasional. Pertimbangan untuk menjadi PPI atau Purna Paskibraka Indonesia (sebutan untuk pengibar bendera di tingkat kota, provinsi maupun nasional) pun sangatlah rumit. Mulai dari postur tubuh, kemampuan dalam baris berbaris, kemampuan berolahraga, keterampilan, kecakapan dalam berbicara baik dengan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, pengetahuan umum, attitude, dan masih banyak lagi. Seleksi yang sedemikian rupa mewujudkan bahwa mengibarkan Sang Saka Merah Putih merupakan suatu ritual yang sacral dan tidak dianggap main-main, bahkan dituntut kesempurnaannya.
          Demikian pula agenda besar ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Semarang. PASMA berlatih berbulan-bulan untuk pengibaran Merah Putih tanggal 17 Agustus. Petugasnya sendiri merupakan anggota PASMA yang sedang duduk dikelas X, XI, dan XII. Itupun juga menggunakan seleksi. Petugas upacara terdiri dari:
1.    1 orang perwira.
2.    1 orang pemimpin upacara.
3.    3 orang danton pasukan.
4.    2 orang MC / protocol.
5.    1 orang pembaca UUD.
6.    1 orang pembaca doa.
7.    1 orang pembawa pancasila.
8.    1 orang ajudan.
Selain petugas, juga terdapat pasukan pengibar bendera. Pasukan 17 (pengiring), pasukan 8 (pembawa), dan pasukan 45 (pengawal). Namun, beberapa tahun terakhir tepatnya mulai angkatan 22, tidak menggunakan pasukan 45 lagi karena merupakan kebijakan sekolah.


          PASMA tidak hanya berkontribusi di sekolah untuk Upacara 17 Agustus. PASMA juga berkontribusi dalam Upacara tersebut di Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan bahwa PASMA tidak pernah absen mencantumkan namanya di Purna Paskibraka Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar